This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Rabu, 01 Januari 2014
10.35
Rnn.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi barat
yang berlebihan kepada keunggulan system ekonomi kapitalis setelah runtuh nya
ekonomi sosialis tahun 1980-an mendorong makin kuat nya kecenderungan yang
sebenarnya telah mulai muncul kepermukaan sejak satu dasawarsa sebelumnya, yakni,
pemikiran tentang system ekonomi islam sebagai alternativ diluar ekonomi
kapitalis (chapra, 2001:2) sebagai akibatnya intitusi intitusi ekonomi islam
yang mulai muncul sejak dibentuk nya Islamic development bank diJedah
tahun 1975 makin menyebar, tidak saja dikawasan tersebut (basri, 2000)
Pertanyaan umum
berkenaan dengan kecenderungan tersebut adalah napaklah system ekonomi islam
benar benar diperlukan, mengingat system ekonomi konvensional telah tersisa
dalam bentuknya yang demikian berkembang? Pertanyan ini sangat relevan mengingat
subjek yang menjadi bahasan kedua system itu hampir sama, yaitu alokasi dan
daistribusi sumber daya yang tersedia untuk pemenuhan tuntutan kebutuhan.
Pengaturan yang
diterapkan berdasarkan system ekonomi konvensional dari waktu kewaktu
menimbulkan persoalan yang datang silih berganti tanpa adanya pemecahan secara
tuntas. Diantara permasalahan yang menonjol akhir akhir ini adalah laju
inflasi. Dalam dua abad sejak awal abad ke-18 sampai akhir pertengahan pertama
abad ke 20 laju kenaikan harga hanya 33%. Dalam kurun waktu sesudah nya
sampai akhir tahun 1980-an harga harga
telah naik lebih dari 6 kali lipat. Kenaikan pesat ini awal nya memang
mendorong peningkatan output dan terbukanya lapangan pekerjaan, yang menurut
Keynes tidak dapat diatasi dengan aggregate demand management.
Masalah lain
adalah beban cicilan utang yang terus melambung akibat dari pembiayaan devisit
anggaran yang begitu besar yang diperoleh dari pinjaman. Hal ini diperburuk
lagi oleh tingginya suku bunga secara relative dan tidak stabil nilai tukar.
Disini tidak akan dibicarakan perbedaan system ekonomi islam dan keunggulan
keunggulanya dibandingkan dengan system ekonomi yang lain, tetapi akan mencoba
menjelaskan latar belakang filosofi mengapa system ekonomi islam berbeda dengan
system ekonomi konvensinal.
B.
Rumusan
Masalah
a)
Bagaimana
Pandangan Islam Tentang kehidupan Dunia?
b)
Bagaimana
Pencerahan Dan Pandangan Transdental?
c)
Bagaimana
Dimensi Transdntal Ekonomi Islam?
d)
Bagaimana
Nilai Transdental Sebagai System Filter?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Pembaca
dapat mengetahui apa Yang Dimaksud Landasan Ekonomi Dalam Islam
2.
Pembaca
dapat memahami bagaimana Pencerahan Dan Pandangan Transdental
3.
Pembaca
bisa memahami Dimensi Transdntal Ekonomi Islam
4.
Pembaca
dapat memahami Nilai Transdental Sebagai System Filter
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pandangan Islam Tentang kehidupan Dunia
Tujuan dari sebuah system ekonomi pada prinsip nya ditentukan oleh
pandangan masyarakat pendukungnya tentang dunia. Jika manusia berpandangan
bahwa alam semesta in terjadi dengan sendirinya, maka mereka tidak akan bertanggung
jawab atansya kepada siapapun dan mereka akan bebas hidup sesukanya tujuan
hidup merka hanya untuk mencari kepuasan maksimum, dengan mengabaikan bagaimana
hal itu diperoleh dan bagaimana hal itu bepengaruh terhadap orang lain dan alam
sekitar.
Bisa dimengerti apabila tujuan dan setrategi dari sebuah system
ekonomi pada hakikat nya adalah hasil logis dari pandangan masyarakat terhadap
dunia. pada pandangan hidup islam didasarkan pada tiga prinsip fundamental
yaitu, tauhid(keesaan Allah ), khalifah dan keadilan. Tauhid adalah konsep yang
paling penting dari ketiganya, sebab
konsep dua yang lain nya merupakan turunan logika dari yang pertama
(chapra, 2006:6-7) tauhid mengandung implikasi bahwa alam semesta secara sadar
diciptakan oleh allah SWT (Q.S Ali Imran [3]: 190
cÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@ø©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal,
Q.S
Shaad [38]:27;
tûïÌyz#uäur tûüÏR§s)ãB Îû Ï$xÿô¹F{$# ÇÌÑÈ
dan
syaitan yang lain yang terikat dalam belenggu.
Q.S
Almu’minuun[23]:15)
§NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºs tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ
Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu
sekalian benar-benar akan mati.
segala sesuatu yang diciptakanya mempunyai tujuan, yakni memberi
makna dari arti bagi alam smesta. manusia sebagai salah satu bagian didalmnya
yang dibekali dengan kehendak bebas, rasionalitas, kesadaran moral yang
dikombinasi dengan kesadaran yang
inheren, dituntut untuk hidup dalam kepatuahan dan ibadah kepada tuhan yang
maha kuasa( Q.S Al Baqarah, 21-24)
¨bÎ)ur ö/ä3s9 Îû ÄN»yè÷RF{$# Zouö9Ïès9 ( /ä3É)ó¡S $£JÏiB Îû $pkÍXqäÜç/ ö/ä3s9ur $pkÏù ßìÏÿ»uZtB ×ouÏVx. $pk÷]ÏBur tbqè=ä.ù's? ÇËÊÈ $pkön=tãur n?tãur Å7ù=àÿø9$# tbqè=yJøtéB ÇËËÈ ôs)s9ur $oYù=yör& %·nqçR 4n<Î) ¾ÏmÏBöqs% tA$s)sù ÉQöqs)»t (#rßç7ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ÿ¼çnçöxî ( xsùr& tbqà)Gs? ÇËÌÈ tA$s)sù (#àsn=yJø9$# tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. `ÏB ¾ÏmÏBöqs% $tB !#x»yd wÎ) ×|³o0 ö/ä3è=÷WÏiB ßÌã br& @ÒxÿtGt öNà6øn=tæ öqs9ur uä!$x© ª!$# tAtRV{ Zps3ͳ¯»n=tB $¨B $uZ÷èÏJy #x»pkÍ5 þÎû $uZͬ!$t/#uä tû,Î!¨rF{$# ÇËÍÈ
21. dan
Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang
penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam
perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,
22. dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di
atas perahu-perahu kamu diangkut.
23. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu
ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa
(kepada-Nya)?"
24. Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab:
"Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak
menjadi seorang yang lebih Tinggi dari kamu. dan kalau Allah menghendaki, tentu
Dia mengutus beberapa orang malaikat. belum pernah Kami mendengar (seruan yang
seperti) ini pada masa nenek moyang Kami yang dahulu.
Manusia adalah khalifah Allah dimuka bumi dan kekhalifahan manusia
ini untuk kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan segala sumber yang ada ditanagnnya adalah
salah satu amanah. Allah SWT lah yang mempunyai pengetahuan sempurna tentang
makhluk ciptaan nya, kekuatan dan kelemahannya dan hanya Dia-lah yang
mampumemberi petunjuk, yang terdiri atas keimanan nilai hukum melalui mata
rantai utusan utusan Nya
Dalam pertanggung jawaban kekhalifahan manusia setidaknya ada empat
landasan sebagai rujukanya pertama kehidupan manusia ada akhirnya, kedua pembalasan
secara sempurna atas perbuatan manusia akan terjadi pada salah satu hari akhir,
ketiga bagi yang meperoleh surga dan jauh dari neraka merupakan keuntungan dan kemenangan yang
besar. Keempat kehidupan didunia merupakan kesenangan yang menyesatkan. Setiap
orang akan mempertanggngjawabkan perbuatan nya dan mendapat balasan sesuai
dengan perbuatan yang telah dilakukanya
Dari prespektif islam manusia mentaati ketentuan allah adalah
mereka yang memiliki kehidupan akhirat dan mereka yang menolak nya adalah
mereka yang memilih kehidupan dunia. Pemilihan
terhadap kehidupan akhirat berarti tidak memutuskan dan meninggalkan urusan
dunia, dan menggunakan waktunya hanya untuk beribadah. Hanya saja dalam
melaksanakan nya mereka akan menempatkan seluruh aktivitas keduniaan tersebut
dalam konteks tujuan akhiat dan dalam
hal ini niat merupakan kunci utamanya. Bekerja keras, belajar, berniaga dan
aktivitas sehari hari lain nya pada istirahat seseorang merupakan suatu ibadah
dan apabila hal itu diniatkan sebagi ibadah dan dikerjakan sebaimana digariskan
dalam tuntunan ajaran islam
Bagi mereka yang berbuat baik dalam kehidupan dunia maka mereka akan
memetik kebaikan pula diakhirat. Islam sangat menegaskan manusia berbuat
kebaikan sebanyak banyak nya untuk bekal kehidupan diakhirat kelak. Rasululloh
SAW sendiri menegaskan bahwa dunia merupakan ladang tempat bertanam untuk
kehidupan kelak diakhirat. Dalam pandangan kehidupan seperti ini tidak ada
pemisahan antara kehidupan dunia dan akhirat. kehidupan dunia hanyalah sebagian
kecil dari proses tahapan kehidupan penciptaaan manusia
Pemilihan kehidupan dunia akan membawa manusia cendrung pada paham
yang menjadikan dunia sebagai tujuan akhir sebagaimana paham materialisme dan
hedoisme, yang berprinsip sesungguhnya kehidupan ini tidak lebih dari proses
yang dimulai dari rahim yang melahirkan dan diakhiri oleh kematian. Tidak ada
tuhan, dan kehidupan tidak lebih dari pada materi.
Pandangan yang meninggalkan nilai nilai moral keagamaan tresebut
dipengaruhi dan dibentuk oleh gerakan pencerahan ( renaiscanse) yang
berlangsung permulaan abad 17 sampai permulaan abad 19. Abad pencerahan dalam
bukunya bentuk yang ekstrim adalah salah satu penolakan, dan banyak hal, suatu
antithesis terhadap kepercayaan Kristen, akibat despotise dalam gereja. Tokoh
tokoh pencerahan seperti J.Locke, Barkeley, Hume, Kant, sangat berperan dalam
meninggalkan keraguraguan terhadap tuhan, nilai-nilai keagamaan, kehidupan setelah mati, dan ajaran agam agama
lainya.
2.
Pencerahan Dan Pandangan Transcendental
Kehidupan dunia yang berpusat pada gereja akibat gempuran paham
pencerahan mulai luntur tidak
sebagaimana masa masa sebelum nya, gereja tidak lagi menjadi pusat kehidupan
masyarakat, suber hukum, aturan yang mengingat masyarakat, mengatur masyarakat
dalam kehidupan mereka sehari hari baik dibidang, social, politik dan ekonomi.
Pendukung gerakan pencerahan melihat masa masa kekuasan gereja sebagai zaman
kegelapan (dark ages) dan harus ditinggalkan.
Akibat gempuran yang hebat terhadap sendi sendi ajaran kristiani.
dan makin berpengaruhnya paham pencerahan mendorong rekontruksi baru di kalangan gereja, yaitu
pandangan hidup yang memisahkan anatara kehidupan dunia dan akhirat. Pandangan
Newtoni yang melihat kehidupan dunia dan alam semesta ini berjalan secara
otomatis.
Konsep mekanik tentang alam semesta ini akhirnya membentuk pula
penjelasan secara mekanik tentang penciptaan nya. Manusia sebagaimana hal nya
jagad raya fisik disekitarnya mulai dilihat sebagi produk kebetulan dari sebuah
alam buta dan berujuan, yangterjadi melalui variasi kebetulan dalam bentuk
revolusi yang direkayasa yang dipompa oleh dirinya sendiri.
Jika tuhan tidak ada dan diragukan keberadaan nya dan dianggap
tidak bearti sama sekali bagi kehidupan
manusia, maka tidak ada persoalan tentang kehidupan dan kematian atau
tidak ada pertanggung jawaban terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam situasi dan
lingkup seperti inilah system ekonomi konvensional lahir sebagai hasil
kemenangan dari paham pencerahan terhadap pemikiran pemikiran yang berpusat
pada ajakan gereja. Tahap tahap awal ekonomi konvensional masih serat dengan
pesan moral dan spiritual. Adam smith sendiri sebagai penggagas rumus ekonomi
konvensional menyatakan bahwa ilmu ekonomi itu sendiri sebagai ilmu sains . dalam
bukunya the Wealth of Nation ternyata didasarkan pada pandangan filosofi yang ditulis dalam
bukunya yangberjudul the Theory of Moral sentiment. Namun muatan moral telah
ditinggalkan oleh generasi penerusnya, baik dalam paham neoklasik maupun paham Keynesian
. kritik yang di lancarkan oleh Paul Ormerot (1998) yang menyatakan ilmu ekonomi telah mati
merupakan bukti kegelisahan terhadap paham ekonomi yang kosong akan dimensi
transcendental tersebut.
Isalam menentang keras terhadap pandangan hidup keduniawian yang
demikian. mereka inilah menurut islam termasuk golongan yang terpercaya dan
tersesat terhadap kesenangan dunia dan kelak diakhirat akan mengalami siksaan
yang pedih. Pandangan hidup yang menempatkan kehidupan dunia sebagai suatu
kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dengan kehidupan akhirat, serta
prinsip kekhalifahan yang harus dipertangung jawabkan pada sang pencipta.
Mendorong manusia untuk menjalani kehidupan dunia pada aturan aturan yang digariskan
oleh sang pencipta itu sendiri termasuk didalam nya kehidupan ekonomi.
3.
Dimensi Transcendental Ekonomi Islam
Pandangan ekonomi yang meletakan akhirat sebagai tujuan akhir dari
kehidupan menciptakan kerangka pikir khusus tentang harta dan kekayaan. Dan
system ekonomi secara keseluruhan. Ekonomi dalam pandangan seperti ini bukanlah
tujuan akhir kehidupan, ekonomi tidak lebih hanyalah suatu pelengkap kehidupan,
sarana untuk mencapai tujuan akhir dari kehidupan sebagai penunjang dan
pelayanan bagi akidah dan misi yang di emban manusia.
Ekonomi merupakan bagian dari kehidupan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Tetapi ekonomi
bukanlah fondasi bangunanya dan bukan tujuan risalah islam. Fondasi ( asas)
dalam islam adalah akidah, tauhid, yakni percaya kepada tuhan yang maha tinggi,
yang menciptakan dan menyempurnakan
ciptaan nya dan yang menentukan kadar diri masig masing serta yang member
petujuk. Akidah ini merupakan dasar keseluruhan tatanan kehidupan dalam islam,
termasuk tatanan ekonomi.
Ekonomi islam adalah ekonomi yang berlandaskan akidah ketuhanan
yang maha esa (tauhid). Tujuan ekonomi membantu manusia untuk menyembah Tuhan
nya yang telah memberinya rizki dan untuk menyelamatkan manusia dari kemiskinan
yang bisa mengafirkan dan kelaparan yang bisa mendatangkan dosa. Rumusan ekonomi
islam berbeda dari yang lain, dimana ekonomi islam memiliki akar dalam syariah
yang menjadi sumber pandangan dunia, sekaligus tujuan dan strateginya.
Tujuan ekonomi islam bukanlah semata mata pada materi sendiri tetapi
mencangkup berbagai aaspek, seperti kesejahteraan. Dengan demikian dalam
ekonomi islam terjadi penyuntingan dimensi islam pada setiap keputuasan
manusia, tanpa mempertimbangkan apakah keputusan keputusan itu berkaitan dengan
urusan rumag tangga, badan usaha, pasar dan sebagainya , untuk mengurangi
ketidak seimbangan perekonomian secara makro maupum mikro. Oleh karena itu
islam tidak di pengaruhi oleh kapitalisme yang memberikan nilai tinggi pada
kebeasan tak terbatas untu memaksimalkan kekayaan dan memuaskan keinginan.
Ekonomi islam juga tidak sejalan denga paham ekonomi sosialis yang menganggap
kepemilikan p[ribadi dan upah sebai sumber kesejahteraan.
Salah satu prinsip syariah menganjurkan dalammengembangkan ekonomi
tidk boleh menimpakan atau bahaya bagi orang lain(). Memaksimalkan output
semata mata sebagaimana prinsip kapitalisme tidak dapat menjadi tujuan sebuah
masyarakat muslim. Memaksimalkan output harus dibarengi usaha usaha yang
ditunjukan pada kesehatan rohani yang terletak pada pada batin manusia,
keadilan, serta permainan fair pada semua peringkat interaksi manusia. Hanya
system ekonomi yang menjamin semuanya yang akan selaras dengan tujuan syariah.
Secara uum setidak tidaknya ada empat landasan pokok ekonomi islam
yakni, tauhid, khalifah, keadilan, tazzkiyyah atau prinsip yang menyeimbangkan
antara aspek matrial dan spiritual. Prinsip tauhid mengandung dua pengertian
yakni tauhid ululiyyah dan tauhid rububiyyah. Tauhid ululiyyah adalah keyakinan
terhadap keesaan allah dan kesadaran bahwa seluru yang ada di alam adalah milik
Allah, dan menegaskan bahwa Allah adalah tuhan pencipta, pengatur, dan pemilikk
jagat raya dengan segala yang ada didalam nya. Tauhid rububiyyah adalah suatu
keyakinan bahwa Allah SWT saja yang menentukan rezeki untuk segenap makhluk nya
dan hanya Dia-lah yang membimbing setiap makhluk yang percaya kepanya
kepada keberhasilan.
Berdasarkan tauid inilah
suatu pendirian ditegakkan bahwa rezeki (ekonomi) dan cara memperolehnya dan
kadarnya untk setiap orang telah ditentukan oleh Allah SWT. Jadi prinsip tauhid adalah meniadakan
skularisme seperti yang menjadi dasar ideologi ekonomi kapitalisme. Dalam bentuk yang aling ekstrem sebagaimana
paham sosialis, komunisme, skularisme, menolak sama sekali eksistensi Tuhan
Prinsip khalifah menegaskan bahwa kedudukan manusia didunia adalah
sebagai wakil Tuan di bumi, dengan tujuan hidup hanya untuk beribadah kepadanNy,
dan memakmurkan dunia sesuai apa yang telah di gariskannya. Dalam rangka merealisasikan tujuan ekonomi
nya , manusia tidak di perbolehkan mengabaikan nilai nilai yang telah
ditetapkan oleh nya.
Prinsip keadilan adalah semua usaha dalam pembangunan ekonomi harus
mengacu pada alokasi dan distribusi kekayaan dan pendapatan yang adil dan
merata. Sekalipun islam telah menoleransi kesenjangan ekonomi dan kekayaan
individu tetapi islam memberikan
memberika retribusi lewat zakat, shadakoh, dan amal jariyyah untuk membantu
menjembatani dua kelas sosial yang mempunyai kemampuan ekonomi yang berbeda.
Prinsip tazkiyyah menegaskan
bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh mengarah kepada pemenuhan aspek material
belaka sehingga mengenyampingkan aspek spiritual agama. Dalam konsep islam
manusia merupakan makluk yang sepurna ( insane kamil) yang memiliki tiga
komponen penting, dan masing masing, memiliki kebutuan nya sendiri yakni jasad,
roh, dan akal. Dalam proses pembangunan ketiga konsepiniharus secara serempak
dikembangkan dan disucikan. Pada umumnya pembangunan ekonomi dengan paradigma
konvensional terlalu menekankan pertumbumbuhan saja. System ekonomi islam
dibangun berdsarkan rujukan hokum-houkum atau dalil-dalil yang yang diambil
dari alQuran dan Sunah.
4. Nilai Transendental Sebagai Sistem Filter
Sesungguhnya Islam menyuruh umatnya untuk memakmurkan bumi, sehingga
tercapai kesejahteraan manusia lahir dan batin, dunia akhirat. Upaya memakmurkan ini di lakukan dengan memeanfaatkan semua
potensi yang tersedia untuk di olah secara efisien bagi kemaslahatan umat
manusia (Q.S. Huud [11]: 61 )
* 4n<Î)ur yqßJrO öNèd%s{r& $[sÎ=»|¹ 4
tA$s% ÉQöqs)»t (#rßç6ôã$# ©!$# $tB /ä3s9 ô`ÏiB >m»s9Î) ¼çnçöxî (
uqèd Nä.r't±Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# óOä.tyJ÷ètGó$#ur $pkÏù çnrãÏÿøótFó$$sù ¢OèO (#þqç/qè? Ïmøs9Î) 4
¨bÎ) În1u Ò=Ìs% Ò=ÅgC ÇÏÊÈ
61.
dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,karena
itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
. Seberapa jauh umat manusia mampu mewujudkan perintah tersebut di tentukan oleh seberapa jauh mereka mamapu bertindak dan
berbuat sesuai dengan kekhalifahan manusia. Dengan demikian nilai-nilai
transendental dalam ekonomi islam merupakan filter tindakan ekonomis umat
pemeluknya.
Al-qur’an
di berbagai ayatnya menegaskan bahwa kekayaan dan kemakmuran merupakan karunia
Allah SWT bagi hambanya yang beriman dan bertakwa sebagai balasan atas
amal-amalnya. Sebaliknya kehidupan yang sempit, miskin, dan kelaparan merupakan
hukuman Allah SWT bagi mereka yang berpaling dari hukum-hukum kaum nya (Q.S.
al-A’raaf [7]:96).
öqs9ur ¨br& @÷dr& #tà)ø9$# (#qãZtB#uä (#öqs)¨?$#ur $uZóstGxÿs9 NÍkön=tã ;M»x.tt/ z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur `Å3»s9ur (#qç/¤x. Mßg»tRõs{r'sù $yJÎ/ (#qçR$2 tbqç7Å¡õ3t ÇÒÏÈ
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman
dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit
dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya.
Oleh
karenna itu, semua aktivitas ekonomi, seperti produksi, distribusi, konsumsi, perdagangan,
tidak lepas dari titik tolak ketuhanan dan bertujuan akhir kepada tuhan. Kalau
seorang muslim bekerja di bidang produksi, maka pekerjaan itu di lakukan tidak
lain karena ingin memenuhi perintah Allah SWT (Q.S. al-Mulk [67] :15).
uqèd Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# Zwqä9s (#qà±øB$$sù Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur âqà±Y9$# ÇÊÎÈ
15.
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah
kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
Ketika menanam, membajak, atau
melakukan pekerjaan lainnya, seorang muslim merasa bahwa ia bekerja dalam
rangka beribadah kepada Allah. Makin tekun ia bekerja, makin takwa ia kepada
Allah. Ketika seorang muslim menikmati berbagai kebaikan, tertanam dalam
hatinya bahwa semua itu adalah rezeki yang di berikan Allah kepadanya. Maka
suatu kewajiban untuk seorang muslim untuk mensyukurinya (Q.S al-Baqarah [2] :
172).
$ygr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=à2 `ÏB ÏM»t6ÍhsÛ $tB öNä3»oYø%yu (#rãä3ô©$#ur ¬! bÎ) óOçFZà2 çn$Î) crßç7÷ès? ÇÊÐËÈ
172. Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya
kamu menyembah.
Ketika
seorang muslim hendak memebeli atau menjual, menyimpan atau meminjam, atau
menginvestasikan uangnya, ia selalu bertindak pada batas-batas yang di tetapkan
oleh Allah. Ia tidak memakan uang haram, memonopoli milik rakyat,korupsi, moral
hazard, dan sebagainya. Seorang musli dengan tegas menjauhi daerah yang di
larang oleh Aallah , selain berusaha semaksimal mungkin meninggalkan hal-hal
yang subhat. Seorang muslim akan sangat paham segala perintah dan larangan
Allah, seperti halalnya jual beri dan haramnya riba (Q.S. al-Baqarah [2] :
275).
úïÏ%©!$# tbqè=à2ù't (#4qt/Ìh9$# w tbqãBqà)t wÎ) $yJx. ãPqà)t Ï%©!$# çmäܬ6ytFt ß`»sÜø¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4
y7Ï9ºs öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìøt7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3
¨@ymr&ur ª!$# yìøt7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4
`yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y ÿ¼çnãøBr&ur n<Î) «!$# (
ïÆtBur y$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í$¨Z9$# (
öNèd $pkÏù crà$Î#»yz ÇËÐÎÈ
275. orang-orang yang Makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil
riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
Orang
muslim memanfaatkan sumberdaya alam yang di kuasai secukupnya, dan juga tidak
kikir dan tidak berlebihan.mereka dalam hal ii bersikap di tengah-tengah,
karena sikap di engah-tengah ini merupakan kebaikan, dan bahkan di nilai
sebagai suatu ketaatan (al-A’raf[7]: 31). Ketika orang muslim memiliki harta
dia tidak menikmatinya sendiri. Bahkan keimanan seorang muslim akan rusak
apabila ia berlebih-lebihan sementara tetangganya kelaparan (hadis).
Al-Qur’an
memuji orang-orang yang sederhana dalam membelanjakan hartanya. Di tegaskan
bahwa “dan orang-orang yang membelanjakan hartanya mereka tidak berlebihan dan
tidak kikir, dan adalah pembelanjaan itu di tengah-tengah demikian” (Q.S.
al-Furqan [25]: 67).seiring dengan itu islam mengancam para pemboros.
Demikianlah sistem nilai dalam islam, merupakan dasar tindakan umat manusia
pemeluknya untuk meniti jalan lurus, jalan yang menghantarkan manusia kembali
kepada Allah penciptanya.
Pada
tataran konsep, setidak-tidaknya nterdapat dua hal yang perlu di pahami secara
bailk, yakni hidup pada tataran prosedural. Umat islam dalam ketekunannya dalam
menjalani kehidupan dan selalu berusaha hidup pada jalan yang lurus akan
mencapai tatanan hidup pada prinsip tersebut.
Bilal
sebagai ilustrasai, bersedia menanggung dert yang berat berhari-hari, siksaan
yang di timpakannya oleh kaum quraisy, akibat penolakan untuk menyebut nama
latta dan uzza. Seorang pemimpin proyek dengan disiplin yang teguh menjalankan
tugas yang di amanahkan padanya, karena kesadaran bahwa perilaku yang seperti
itulah yang harus di tegakkan. Kesempata luas dan terpampang lebar di depannya
untuk mengumpulkan kekayaan secara tidak benar di hindari jauh-jauh, meskipun
dia tahu bahwa itu mudah di lakukan. Sikap dan perilaku seperti ini merupakan
contoh pola perilaku manusia yang hidup pada tataran prinsip, yakni prinsip
yang di bangun berdasarkan nilai-nilai agama.
Sebaliknya
kutu loncat, yakni istlah yang digunakan untuk menggambarkan sikap seorang yang
gampang mengubah pendirian, bersikap da berpihak kepada siapa saja yang di
pandangnya menguntungkan, merupakan contoh pola perilaku yang ada pada tatanan
prosedural.seorang pimpro yang memanfaat kan kedudukan untuk memperkaya
diridengan cara yang tidak benar merupakan contoh tatanan hidup pada tatanan
prosedural.
Hidup
pada tatanan prinsip sering mengalami kesulitan, sebagai mana yang di hadapi
oleh bilal. Meskipun demikian seseorang sanggup menanggungnya dengan keyakinan
bahwa hal yang demikian ini banyak mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kelak
di kemudian hari.mereka menyadari bahwa kesulitan sesaat seperti itu merupakan
ujian orang-orang yang menempuh jalan lurus, yang sesuai dngan kekhalifahan
manusia. Dengan kata lain hidup dalam tatanan
prinsip merupakan pola hidup yang di dalam nya tercakup istem filter
berdasarkan norma-norma yang bersifat transendental, dan demikian sebaliknya
dengan pola hidup yang ada pada tatanan prosedural.
Sistem
ekonomi islam mencakup di dalam nya sistem transendental dan sekaligus sebagai
filter yang membatasi perilaku manusia yang sesuai dengan prinsip-prinsip
tauhid,khilafah, keadilan dan tazkiyyah. Sehingga dengan demikian tingkat
kepuasan seseorang dalam perilaku ekonomi bukannya terletak pada pemenuhan
kebutuhan individual yang tak terbatas. Melainkan terletak pada ketaatan dalam
menjalankan amanah sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang mengembalikan
segala urusan kepada kekuasaan Allah yang maha kuasa.[1]
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sebagai penutup, dapat di katakan bahwa pembangunan materi dengan
berkeadilan adalah tidak mungkin dengan adanya nilai transendental. Alasannya
ini adalah pembangunan yang berkeadilan menghendaki pemanfaatan sumber
daya yang adil dan efisien dan keduanya tidak mungkin dapat di
aktiualisasikan adanya injeksi aspek pertanggung jawaban kepada tuhan yang maha
kuasa. Dengan aspek transndental, yang ada padanya, ekonomi islam di atur
menurut aturan yang di gariskan oleh sang pencipta.
Keadilan merupakan hal yang mutlak dalam sistem ini. Dengan keadilan itu,
praktik-praktik yang merugikan orang lain tidak terjadi . kenyataan yang
terjadi dewasa ini yang menunjukan ketimpangan yang semakin tajam antara
negara-negara yang sedang berkembang, dan ketidak adilan dalam mengelola
sumber-sumber ekonomi dunia menempatkan sistem ekonomi islam pada sistem yang
sangat penting, sebagai sistem alternatif yang di harapkan dapat memecah
problem-problem ekonomi yang tidak dapat di pecahkan oleh sistem ekonomi lain
yang telah ada.
2.
Saran
Setelah para
pembaca selesai mmbaca makalah ini tentunya banyak kesalahan yang terjadi dalam
penulisan dalam makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen
demi kelancaran dan perbaikan makalah selanjut nya untuk menjadi yang lebih
baik.
Kemudian untuk para
pembaca untuk pembuatan makalah selanjutnya agar bisa menambah refeensi yang
lebih mendukung dalam pembuatan makalah ini, karena penulis hanya menggunkan
beberapa refernsi dan sumber yang terbatas dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qubbani,M.Bahaudin, miskin dan kaya dalam pandangan al Quran(terjemahan),
Jakarta , Gema insani
Chapra,M.Umer, islam dan pembangunan ekonomi (ter jemahan)
Jakarta , gema insane,2000
_________,islam
dan tantangan ekonomi (ter jemahan),Jakarta,
Gema
insane,2000.
_________,
masa depan umum ekonomi : sebuah tinjauan islam ( terjemahan ), Jakarta,
Gema Insani, 2001
Ghausy, ghanie, A.,”islam and the social market ecoomy” economics,
vol. 52, 1995
Langganan:
Postingan (Atom)